BAJU RAJA RATU DAN PUNOKAWAN

0 komentar
Assalamu'alaikum...
Selamat Pagi Para pelanggan setia Purnama Dewi..🤗😃
Alhamdulillah suatu penghormatan bagi kami dengan keramah-tamahan Bapak Ibu Lurah Urang Agung, yg telah mempercayakan kami dan memilih persewaan kami sebagai pelengkap kostum dalam acara memperingati 1 Muharrom.
Yuk bunda2, Ibu2, Bapak2, kami siap sebagai wardrobe dengan busana yang diinginkan dan kami juga siap menerima request pesanan kostum.
Siap membantu event2 anda dalam sekala besar dan kecil.
Kontak kami 081212404413
Galeri kami
Pusat : Wonokromo SS III No.6b Surabaya
Cabang : Perum Mutiara Residen Blok D2/12 Anggaswangi, Sukodono, Sidoarjo



Read More »

Persewaan Baju, Baju Tari Madura, Baju Adat Madura

0 komentar
Hai... sista2😊😊

Sudah siap dengan perfom??
Apa masih grogi atau tidak PD dengan busana apa? atau kostum apa yg mau dikenakan nanti??
Yuuukkk sista2 gk usah khawatir Purnama Dewi siap melayani anda, mewujudkan impian anda, dengan kostum terupdate setiap harinya. Terbaru !! dengan harga terjangkau pastinya...😍😍
Kontak kami di
081212404413
Galeri kami
Pusat : Wonokromo SS III No.6B, Surabay
Cabang : Perum Mutiara residen Blok D2/12 Anggaswangi, Sidoarjo


Picture & Vidio dari pelanggan Purnama Dewi tercinta😍😘  mbak mega fb : Wahyu Sujati / ig : @m.metya








Read More »

Sewa Baju Adat Surabaya

0 komentar
Purnama Dewi "Persewaan baju & kostum"

Melayani persewaan baju & kostum untuk wilayah surabaya dan sidoarjo
Tersedia berbagai macam baju yang kami sediakan, seperti :
1. Kostum Adat
2. Kostum Tari
3. Baju Wisuda
4. Baju Manasik haji
5. Baju Akabri
6. Baju pahlawan
7. Dan masih banyak lagi yang ada di galeri kami
Harga sewa terjangkau dengan kualitas baju yang masih baru


Info Pemesanan
Kantor pusat : Wonokromo SS Gg.III No.6b Surabaya (031) 8289207
Kantor cabang : Perum Mutiara Residence Blok D2 No.12 Anggaswangi Sukodono 
Tlp/Sms/WA : 0896-1382-5455 / 0822-3400-7812
 



 
 
#persewaan #persewaanbaju #persewaanbajukarnaval #persewaankostum #persewaanbajuadat #persewaanbajutari #persewaanmurah #persewaansidoarjo #persewaansurabaya #persewaan busana #persewaansidoarjomurah #persewaansurabayamurah  #persewaangresik #persewaankostummurah #persewaankostumkarnaval #bajuadat #bajutari #bajuwisuda #bajukartini #bajukeren #bajupolisi #bajulucu #bajuanak #bajudewasa #kostumkarnaval #kostumpahlawan #kostummurahsidoarjo #kostummurahsurabaya #kostumanakkeren #kostumkarnavaldewasa #bajuadatjawa #bajuadatbetawi #bajuadatbali #bajuadatmadura #bajukemerdekaan #bajucouple #surabaya #sidoarjo #gresik #mojokerto #pasuruan #sukodono #sukodonosidoarjo #purnamadewi #galeripurnamadewi #tokopurnamadewi #persewaanmurahkeren #persewaanbajuanak #persewaansekolah #persewaanharikartini #persewaanbajudewasa #persewaanlengkap #persewaanbajusanggar #persewaanlengkapmurah #purnamakostum #persewaankostumkarnaval

Read More »

Persewaan Baju Surabaya - Sidoarjo

0 komentar
Purnama Dewi

Melayani persewaan baju & kostum untuk wilayah surabaya dan sidoarjo
Tersedia berbagai macam baju yang kami sediakan, seperti :
1. Kostum Adat
2. Kostum Tari
3. Baju Wisuda
4. Baju Manasik haji
5. Baju Akabri
6. Baju pahlawan
7. Dan masih banyak lagi yang ada di galeri kami

Info Pemesanan
Kantor pusat : Wonokromo SS Gg.III No.6b Surabaya (031) 8289207
Kantor cabang : Perum Mutiara Residence Blok D2 No.12 Anggaswangi Sukodono 
Tlp/Sms/WA : 0896-1382-5455 / 0822-3400-7812







Read More »

Sewa Baju Tari Sidoarjo

0 komentar
Assalamu'alaikum bunda, selamat pagi dan semangat beraktivitas. Semoga selalu diberi keberkahan di hari jum'at ini.

Kali ini masih kami perkenalkan koleksi dari Purnama Dewi
Purnama Dewi menyewakan berbagai macam baju/kostum. Salah satunya Baju Tari Tradisional. Cocok digunakan untuk event-event tertentu seperti, Acara Kebudayaan, Acara sekolah, dll.


Yuuuk, bunda/sista sekarang anda tidak perlu bingung-bingung lagi mencari vendor persewaan baju/kostum. Kini Purnama dewi memiliki 2 cabang yang berada di Kota Surabaya dan Sidoarjo. Dengan harga yang terjangkau dan kualitas baju masih baru loh.

Info Pemesanan hubungi kami di

Alamat Persewaan Pusat : berlokasi di Wonokromo SS Gg III No.6b Surabaya No. Telp: 031-8289207 (Surabaya)


Cabang Persewaan : Perum Mutiara Residence Blok D2 No. 12 Anggaswangi Sukodono Sidoarjo
No. Telp: 031-99705720(Sidoarjo), telp : 085649796006





Read More »

Asal Usul Sejarah Tari Pendet Bali

0 komentar
Tari Pendet merupakan salah satu kesenian yang sudah tak asing lagi bagi para pelancong lokal maupun manca negara. Tari ini secara rutin dipentaskan dan menjadi hiburan bagi para wisatawan.

Tari Pendet sendiri merupakan sebuah pernyataan dari persembahkan yang di tuangkan dalam bentuk kesenian tari. Menjadi semakin populer karena kesenian ini sangat mudah di tarikan oleh semua orang dan tidak perlu dengan latihan yang intensif.


Menurut sejarah tarian ini dulunya diciptakan oleh seorang Maestro yang berasal dari bali yaitu I Wayan Rindi pada Tahun 1967. Dahulunya tari pendet merupakan tarian yang bersifat sakral dan hanya di pentaskan di Pura pada saat ada ritual keagamaan tertentu. Oleh I Wayan Rindi seni tari ini di ubah menjadi kesenian yang dapat dipentaskan tidak hanya pada setiap ritual keagamaan.

Tentang Tari Pendet

Tari pendet menceritakan tetang dewi-dewi kahyangan yang turun ke Bumi. Biasanya Tari Pendet ini dibawakan secara berkelompok atau berpasangan oleh remaja putri.
Para penari Pendet berbusana layaknya penari Upacara keagamaan. Masing-masing penari akan membawa sesaji berupa sangku/bokor (wadah yang didalamnya terdapat bunga warna-warni) yang nantinya diakhir tarian akan di taburkan ke tamu undangan sebagai sebuah simbol penyambutan.

Fungsi Tari Pendet

Tari wali, sering juga disebut tari bali, merupakan kelompok Tari-tarian yang memiliki fungsi sebagai pengiring pelaksanaan upacara. Jadi tarian ini adalah tarian yang sakral dan wajib ada dalam upacara keagamaan yang bersifat besar. Contohnya adalah Tari Rejang, Tari Sanghyang, Tari Baris Gede dan yang lainnya. Di Bali, Seni Tari tradisional di bali menjadi 3 fungsi yang berbeda yakni tari wali. tari bebali dan tari balih-balihan. Perbedaan diantara ketiganya yakni :
  • Tari Bebali, adalah tari yang memiliki fungsi sebagai penunjang jalnnya upacara. Jadi Tarian ini tidak wajib ada dalam sebuah upacara. Contohnya adalah : Tari Cendrawasih, Tari Belibis dan lain-lain.
  • Tari Balih-Balihan, merupakan Tari Tradisional yang memiliki fungsi sebagai hiburan atau tontonan. Tarian ini biasanya dipentaskan di sebuah acara-acara non keagamaan. Contohnya adalah Tari Janger, Joged dan lain-lain.





Read More »

Persewaan Baju Tari

0 komentar
Assalamu'alaikum, selamat pagi. Semangat beraktivitas 

Purnama Dewi kini hadir ditengah-tengah masyarakat untuk memenuhi kebutuhan anda.
Bagi bunda atau adik-adik sekarang tak perlu risau lagi untuk mencari persewaan kostum atau baju yang akan digunakan untuk event-event di sekolah, kampung, kampus, dll.
 Purnama Dewi menyewakan hingga ribuan baju yang sangat cocok untuk di sewa per kelompok, bisa juga sewa per satuan.
Dengan harga sewa yang pas dikantong, dan kualitas baju yang masih baru. Dijamin deh ga bakalan rugi dan ga ngurangin uang belanja para bunda, hehehe 


Menyewakan berbagai macam model baju dan kostum seperti:  Baju Adat Baju Tari-tarian  Baju Profesi  Baju Toga  Baju Pahlawan  Baju Muslim  Baju Karnaval
Dan masih banyak lagiiiii......



Harga PersewaanBajuKarnaval kami mulai dari Rp. 20.000, 35.000, 75.000, 100.000 tergantung baju dan jenis pakaian yang akan disewa. 
  


Untuk info pemesanan bisa langsung menghubungi kami di
Kantor pusat : Wonokromo SS Gg.III No.6b Surabaya (031) 8289207
Kantor cabang : Perum Mutiara Residence Blok D2 No.12 Anggaswangi Sukodono (031) 99705720
Tlp/Sms/WA : 0856-4979-6006 / 0822-3400-7812




Mari Kunjungi outlte danstore kami di alamat diatas..............................................................
just in www.purnamakostum.blogspot.com
Wordpres in www.purnamakostum.wordpress.com

Follow facebook Purnama Dewi










Read More »

10 Tari Tradisional Jawa Timur

0 komentar

10 Tari Tradisional Jawa Timur

1. Tari Gandrung Banyuwangi


Tari Gandrung Banyuwangi adalah tari daerah yang berasal dari Banyuwangi Jawa Timur. Kata Gandrung sendiri berarti terpesona, yaitu menggambarkan rasa pesona masyarakat Banyuwangi terhadap Dewi Padi yang telah membawa kesejahteraan kepada masyarakat. Oleh karena itulah maka tari Gandrung Banyuwangi ini dahulu biasa dibawakan setelah panen raya.
Tarian Gandrung Banyuwangi merupakan seni pertunjukan yang disajikan dengan iringan musik khas perpaduan budaya jawa dan Bali. Tari Gandrung dilakukan oleh seorang wanita penari profesional yang menari bersama tamu (terutama pria) yang disebut dengan istilah pemaju
Gandrung sering dipentaskan pada berbagai acara, seperti perkawinan, pethik laut, khitanan, tujuh belasan dan acara-acara resmi maupun tak resmi lainnya baik di Banyuwangi maupun wilayah lainnya. Menurut kebiasaan, pertunjukan lengkapnya dimulai sejak sekitar pukul 21.00 dan berakhir hingga menjelang subuh (sekitar pukul 04.00)

Adapun kostum atau tata busana yang dikenakan oleh penari Gandrung Banyuwangi sedikit berbeda dengan penari jawa lainnya. Pakaian Tradisional yang dikenakan oleh penari Gandrung Banyuwangi sedikit dipengaruhi oleh pakaian Bali.
Busana untuk tubuh terdiri dari baju yang terbuat dari beludru berwarna hitam, dihias dengan ornamen kuning emas, serta manik-manik yang mengkilat dan berbentuk leher botol yang melilit leher hingga dada, sedang bagian pundak dan separuh punggung dibiarkan terbuka. Di bagian leher tersebut dipasang ilat-ilatan yang menutup tengah dada dan sebagai penghias bagian atas. Pada bagian lengan dihias masing-masing dengan satu buah kelat bahu dan bagian pinggang dihias dengan ikat pinggang dan sembong serta diberi hiasan kain berwarna-warni sebagai pemanisnya. Selendang selalu dikenakan di bahu. Sedangkan bagian bawah penari Gandrung mengenakan kain batik dengan corak yang bermacam-macam. Dibagian kepala dipasangi hiasan serupa mahkota yang disebut omprok yang terbuat dari kulit kerbau yang disamak dan diberi ornamen berwarna emas dan merah serta diberi ornamen tokoh Antasena, putra Bima yang berkepala manusia raksasa namun berbadan ular serta menutupi seluruh rambut penari gandrung.

2. Tari Reog Ponorogo

Reog Ponorogo merupakan kesenian dan tradisi dari Jawa Timur yang merupakan seni tari yang dibawakan oleh beberapa orang pemain dengan penari inti menggunakan topeng kepala singa yang diatasnya terdapat makota bulu-bulu merak dengan berat topeng bisa mencapai 50 kg. Yang unik dari Topeng singa Reog Ponorogo ini adalah bawa penari yang membawa topeng seberat 50 kg tersebut mengandalkan kekuatan gigi.

Seni Reog Ponorogo terdiri dari  2 sampai 3 tarian pembukaan. Tarian pertama biasanya dibawakan oleh 6-8 pria dengan pakaian serba hitam, dengan muka dipoles warna merah. Para penari ini menggambarkan sosok singa yang pemberani. Berikutnya adalah tarian yang dibawakan oleh 6-8 gadis yang menaiki kuda. Pada reog tradisionil, penari ini biasanya diperankan oleh penari laki-laki yang berpakaian wanita. Tarian ini dinamakan tari jaran kepang atau jathilan.

3. Tari Remo

Tari Remo merupakan tari tradisional yang berasal dari desa Ceweng, kecamatan Diwek, Kabupaten Jombang, Jawa Timur. Tari Remo merupakan tarian untuk menyambut tamu kenegaraan, pembukaan acara kesenian dan sebagainya. Pada awalnya tari remo ini merupakan tari pembuka pada kesenian Ludruk. Tarian ini bisa dilakukan oleh seorang penari maupun oleh beberapa orang penari. 

Menurut sejarahnya, tari remo merupakan tari yang khusus dibawakan oleh penari laki – laki. Ini berkaitan dengan lakon yang dibawakan dalam tarian ini. Pertunjukan tari remo umumnya menampilkan kisah pangeran yang berjuang dalam sebuah medan pertempuran. Sehingga sisi kemaskulinan penari sangat dibutuhkan dalam menampilkan tarian ini. Namun, seiring perubahan fungsi dari tari remo ini yang bisa dibawakan dalam rangka penyambutan tamu, tarian ini menjadi lebih sering ditarikan oleh perempuan, sehingga memunculkan gaya tarian yang lain: Remo Putri atau Tari Remo gaya perempuan.
Karakteristika yang paling utama dari Tari Remo adalah gerakan kaki yang rancak dan dinamis. Gerakan ini didukung dengan adanya lonceng-lonceng yang dipasang di pergelangan kaki. Lonceng ini berbunyi saat penari melangkah atau menghentak di panggung. Selain itu, karakteristika yang lain yakni gerakan selendang atau sampur, gerakan anggukan dan gelengan kepala, ekspresi wajah, dan kuda-kuda penari membuat tarian ini semakin atraktif.
Busana dari penari Remo ada berbagai macam gaya, di antaranya: Gaya Sawunggaling, Surabayan, Malangan, dan Jombangan. Selain itu terdapat pula busana yang khas dipakai bagi Tari Remo gaya perempuan.

4. Tari Jaranan Buto

Tari Jaranan Buto adalah tari tradisional yang berkembang didaerah Banyuwangi dan Blitar, Tari jaranan buto ini dipertunjukkan pada Upacara iring-iringan pengantin dan khitanan. Tari ini menggunakan properti kuda buatan seperti halnya yang biasa kita dapati pada Kesenian Kuda Lumping, Jaran Kepang atau Tari Jathilan, namun yang menjadikan Kesenian Jaran Buto berbeda adalah properti kuda yang digunakan tidaklah menyerupai bentuk kuda secara nyata, melainkan kuda tersebut berwajah raksasa atau Buto begitu pula dengan para pemainnya yang juga menggunakan tata rias muka layaknya seorang raksasa yang lengkap dengan muka merah bermata besar, bertaring tajam, berambut panjang dan gimbal.


Tari Jaran Buto dibawakan oleh sedikitnya 16 - 20 orang pemain, dalam pementasannya diiringi alunan musik seperti kendang, dua bonang, dua gong besar, kempul terompet, kecer (seperti penutup cangkir) yang terbuat dari bahan tembaga dan seperangkat gamelan. Tari Jaranan Buto ini selalu menghadirkan atraksi yang mengagumkan, selain atraksi kesurupan para penarinya seperti pada seni jaranan lainnya. Seni tari jaranan buto dalam perkembangannya memiliki inovasi yang diantaranya adalah variasi musik pengiringnya dan tata rias penarinya, kostum yang dikenakan oleh penarinya mengalami inovasi begitu pesat setiap tahunnya. Kesenian ini memiliki beberapa kisah (cerita) dan gerakan tari yang berbeda-beda, sehingga hal ini menjadi sebuah pementasan yang unik. Keunikan seni ini meliputi inti cerita, (sinopsis cerita) kostum penari, dan iringan gamelan yang berbeda dengan kesenian jaranan secara umum.

5. Tari Reog Kendang

Tari Reog Kendang bisa disebut juga dengan Reog Tulungagung, karena tari tradisional ini berkembang di daerah Tulunggagung dan sekitarnya. Sesuai dengan namanya yang mengandung kata kendang, para pemain reog kendang membawa alat yang serupa dengan kendang atau Tam-Tam  (kendang kecil yang digendong).
Pada awalnya Reog Kendang menceritak kisah tentang perjalanan para mantan Gemblak mencari jati diri. karena perkembangan zaman, banyak versi cerita yang di gunakan dalam pementasan.
Berawal pada banyaknya para Gemblak dari kadipaten Sumoroto yang mencari jati diri ke kota tulungagung pada zaman kolonial belanda untuk berkerja sebagai penambang batu marmer dan petani cengkih. Untuk menghilangkan rasa penat setelah berkerja, di buatlah sebuah alat musik sejenis ketipung yang hanya memiliki satu sisi untuk di pukul. karena memiliki kesamaan dengan para gemblak lainnya, akhirnya dibuatlah sebuah kesenian tersebut dengan tarian, Konon para Gemblak adalah para pemain kuda lumping pada kesenian Reyog Ponorogo.
Pada awalnya, Reog kendang bernama tabuhan kendang. karena pada perkembangan zaman, Tabuhan kendang di kaloborasikan menjadi satu dengan Reog Kadiri (saat ini bernama Jaranan) yang merupakan sebuah hiburan rakyat pada waktu itu, Selain itu Para Gemblak adalah mantan pemain Reyog Ponorogo, maka dinamakanlah Reog Kendang yang khas dan tercipta di kota Tulungagung.
 

6. Tari Glipang

Tari Glipang adalah sebuah tarian rakyat yang berasal dari Probolinggo Jawa Timur. Pada awalnya tari Glipang berasal dari kata Gholiban yang berasal dari kata bahasa Arab yang berarti kebiasaan. Tari Glipang memang menggabarkan kebiasaan-kebiasaan masyarakat Probolinggo yang lama-kelamaan menjadi tradisi. Pada awalnya tari glipang dibawa oleh seseorang dari Madura yang bernama Seno atau lebih dikenal Sari Truno dari Desa Omben Kabupaten Sampang Madura. Sari Truno membawa topeng Madura tersebut untuk menerapkan di Desa Pendil, Probolinggo. Akantetapi masyarakat Desa Pendil sangat agamis, sehingga  menolak adanya topeng Madura tersebut dengan alasan karena didalamnya terdapat alat musik gamelan. Pada akhirnya kesenian tersebut dirubah menjadi Raudlah yang artinya olahraga. Sehingga sampai sekarang tari glipang ini menggambarkan betapa gagah dan terampilnya para pemuda yang sedang berlatih olah keprajuritan



7.  Tari Gembu/Gambu



Seperti halnya tari Glipang, Tarian Gembu/Gambuh menggambarkan prajurit yang berlatih perang dengan berbekal senjata keris dan perisai kecil. Tarian ini digunakan untuk menyambut tamu agung dan para raja di daerah Sumenep, Madura.

Dahulu tarian Gembu/Gambu lebih dikenal dengan Tari keris, dalam catatan Serat Pararaton tari Gambu disebut dengan Tari Silat Sudukan Dhuwung, yang diciptakan oleh Arya Wiraraja dan diajarkan pada para pengikut Raden Wijaya kala mengungsi di keraton Sumenep. Tarian tersebut pernah ditampilkan di keraton Daha oleh para pengikut Raden Wijaya pada perayaan Wuku Galungan yang dilaksanakan oleh Raja Jayakatong dalam suatu acara pasasraman di Manguntur Keraton Daha yang selalu dilaksanakan setiap akhir tahun pada Wuku Galungan. Para pengikut Raden Wijaya antara lain Lembusora, Ranggalawe dan Nambi diadu dengan para Senopati Daha yakni Kebo Mundarang, Mahesa Rubuh dan Pangelet, dan kemenangan berada pada pengikut Raden Wijaya.


Tari Keris ciptaan Arya Wiraraja ini lama sekali tidak diatraksikan. Pada masa kerajaan Mataram Islam di Jawa yakni pada pemerintahan Raden Mas Rangsang Panembahan Agung Prabu Pandita Cakrakusuma Senapati ing Alaga Khalifatullah (Sultan Mataram 1613-1645), seorang Raja yang sangat peduli dengan seni dan budaya. Maka kala itu Sumenep diperintah oleh seorang Adipati kerabat Sultan Agung yang bernama Kanjeng Pangeran Ario Anggadipa tarian tersebut dihidupkan kembali sekitar tahun 1630, diberi nama “Kambuh” dalam bahasa Jawa berarti “terulang kembali” dan sampai detik ini terus diberi nama Kambuh dan lama kelamaan berubah istilah menjadi tari Gambu dalam logat Sumenep.


8.  Tari Beskalan


Tari Beskalan adalah salah satu tari tradisional yang berasal dari Kabupaten Malang, Jawa Timur. Tari Beskalan ini dibawakan untuk menyambut kedatangan tamu kehormatan yang datang kesana. Selain untuk menyambut tamu, tari Beskalan juga sering diadakan pada pembukaan kesenian ludruk, tetaptnya sebagai tari pembuka kedua setelah tari remo. Tari Beskalan juga disebut dengan tari topeng malangan.
Gerakan dalam Tari Beskalan ini hampir sama dengan gerakan pada Tari Remo, hanya saja gerakan dalam tarian ini lebih anggun, lincah dan dinamis. Sehingga menggambarkan sisi kecantikan dan kelincahan seorang wanita.


Tari Beskalan ini biasanya dimainkan oleh empat orang penari wanita. Namun di acara tertentu dapat juga dimainkan oleh dua orang, bahkan ada juga yang lebih dari empat orang. Dalam pertunjukannya penari menggunakan busana dan tata rias khas Tari Beskalan. Pada bagian kepala penari menggunakan sanggul yang dihias dengan cundhuk mentul. Lalu pada bagian tubuh atas menggunakan kemben dan dipadukan dengan ilat – ilatan. Untuk bagian bawah menggunakan celana sepanjang lutut dan tambahan kain pada bagian depan dan belakan yang panjangnya sejajar dengan celana. Sedangkan pada bagian kaki menggunakan kaus kaki putih dan gongseng. Tidak lupa selendang yang di pasangkan di bahu yang digunakan untuk attribute menari. 




9. Tari Sri Panganti


Tari Sri Panganti adalah salah satu jenis kesenian tari tradisional yang berasal dari daerah Lamongan, Jawa Timur. Kata "Sri" memiliki arti perempuan dan kata "Panganti" memiliki arti menanti atau menunggu, yang berarti seorang perempuan yang sedang menanti pemuda idaman. 
Tari Sri Panganti menceritakan tentang kegembiraan anak-anak yang menginjak usia remaja yang jatuh cinta dan menanti seorang pemuda. Gerakan tarian yang lemah gemulai menggambarkan para remaja yang berusaha memikat sang pemuda idaman. Tarian ini biasa ditampilkan pada acara pagelaran seni, kampoeng merdeka, wisuda, dan juga pernikahan. Kostum yang dikenakan adalah kostum yang "soft" dan tidak mencolok. Sri Panganti dapat ditampilkan oleh satu atau beberapa orang remaja saat sedang "dolanan" ( bermain). 


10.  Tari Tanduk Majeng

Tari Tanduk Majeng berasal dari Madura, Jawa Timur. Sesuai dengan namanya, tarian ini juga diiringi lagu daerah jawa timur yaitu Tanduk Majeng. Tarian ini menggambarkan tentang para wanita Madura yang semangat untuk menghibur suaminya. 
Tari Tanduk Majeng dapat ditarikan secara individu atau kelompok. Alat musik pengiring tari Lenggang Surabaya adalah sinden, gamelan, dll dan biasanya ditarikan diajang perlombaan kesenian Jawa Timur. Tari Tanduk Majeng  merupakan kesenian dari Madura yang cukup terkenal. Para penari Tanduk Majeng dilengkapi dengan gelang kecil di kedua tangannya sedangkan kaki dipasang gelang yang besar. Dan biasanya memakai baju warna merah dan memakai jarik (selendang khas Madura yang dipakai di pinggang). 
Tari daerah Jawa Timur

Read More »